Good Bye Alejandro…

Bismillaah…***

“Alejandro itu lagunya Lady Gaga!”

“Hahh???” *Glek

Seperti ditabrak truk yang ngangkut ratusan gajah (?), tubuhku terhempas ketika mendengar kabar itu dari kakakku beberapa waktu lalu. Masak iya Lady Gaga pernah nyanyiin lagu yang judulnya Alejandro? (maklum, hafalan lagu baratku memang sangat memprihatinkan). Kalo iya….. Ohhh MR!!

Tanpa pikir panjang, saya langsung nanya ke Mas Google, download lagunya sekaligus liriknya. Segitunya. Iya. Kenapa? Apa saya termasuk fans berat Lady Gaga? TIDAK! SAMA SEKALI TIDAK! (Ih, na’udzubillah banget). Justru karena saya benci dia (karena Alloh) makanya saya pengen cari tau ada apa di balik ‘Alejandro’. Kalo bukan karena sahabatku tersayang, Sony Ericsson K608i yang terlanjur saya beri nama Alejandro De Lavino Dungdung Pret, mana mungkin saya bela-belain ngebuang waktu yang amat sangat berharga demi searching lagu geje itu di internet (gaya, sok sibuk).

Dan ternyata pencarian itu tidak sia-sia, Saudara! Pas waktu dengerin lagunya plus neliti liriknya dengan seksama, benarlah apa yang saya khawatirkan sejak kali pertama mendengar infonya. Lagu Alejandro mengandung makna yang amat dalam dan sakral tentang pemujaan Lady Gaga terhadap Lucifer (emh, masih interpretasi sepihak sih). Perhatiin deh liriknya,

“I know that we are young.
And I know that you may love me.
But I just can’t be with you like this anymore,
….Alejandro.”

Percakapan seperti ini pernah saya jumpai di film Despicable Me –produksi Illumination Entertainment. Di film itu, Dr. Perkins (direktur Bank Setan yang mendanai para penjahat untuk melakukan aksi kejahatannya) berbicara dengan Gru yang meminta pinjaman uang pada Bank of Evil untuk mencuri bulan. Namun jika misi-nya itu gagal, maka Gru harus mengembalikan modal yang dipinjamnya pada Bank of Evil, atau kalo tidak… krek! Mati.

“Dengar Gru, intinya adalah, ada banyak penjahat baru di luar sana yang lebih muda darimu, lebih lapar darimu, lebih… muda darimu,” kata Dr. Perkins.

Saya heran, kenapa kriteria muda disebut dua kali di sini. Saya ulangi video-nya berkali-kali siapa tau penerjemahnya ngantuk atau salah ketik, tapi yang terdengar memang ucapan “…younger than you” yang diulang sebanyak dua kali. Ini berarti ‘muda’ sangat penting sekali bagi para illuminatus. Mereka memang mempekerjakan ‘budak-budak’ yang masih muda dan segar untuk memuluskan agendanya. Karena tentu saja, muda lebih kuat, lebih semangat, lebih cerdas, lebih fresh, lebih cemerlang, dan lebih lainnya (meskipun ga selalu). Itulah mengapa illuminatus mencintai ‘daun muda’. (Untuk konspirasi di film Despicable Me insyaAlloh akan dibahas di tulisan yang lain).

Kembali ke lirik Alejandro. Gaga mengaku kalau dirinya masih muda dan Alejandro pun sangat menyayanginya (seperti di lirik). Dia memang aktris yang sedang diangkat oleh illuminatus untuk menjadi boneka mereka di industri musik setelah Madonna, Britney Spears, Christina Aguilera, Rihanna, Lenka, Beyonce, dan seterusnya. Namanya saja, Gaga, sudah mengartikan kekosongan pikiran, hampa, dan kacau. Dia datang ke dalam situasi remaja yang haus akan figur dan gaya eksentrik. Ia hadir sebagai “putri musik pop baru” dengan membawa semua agenda illuminati dan tampil di depan para fans-nya. Ini sebagai bentuk mind control untuk mengisi pikiran remaja dengan segala sesuatu yang dibawa oleh Lady Gaga.

Makin yakin lagi setelah melihat video-video klipnya yang sarat simbolis dan penuh adegan ‘sakral’ satanism. Sebut saja yang paling fenomenal, ‘Bad Romance’. Lumayan panjang jika ingin membahas konspirasi di baliknya. Sebaiknya kita fokuskan dulu saja pada ‘Alejandro’. Mulai dari kostum-kostum yang dikenakan Gaga, para lelaki penari latar, koreografi, sampai simbol-simbol yang ada di sekelilingnya (one eye, salib terbalik, heksagram, piramid, dst). Semua mengandung makna tersembunyi dan memiliki arti yang dalam.

Selama video klip Alejandro, di latar belakang juga banyak disajikan adegan kerusuhan sosial, kebakaran, polisi berlarian, dan berbagai kekacauan, selain tentu saja: seksualitas. Ini memang menjadi tema-tema di industri musik dan perfilman hollywood untuk membombardir pikiran masyarakat dengan citra militeristik yang menindas, terkait dengan seksualitas, untuk menurunkan rasa sensitivitas publik dan membuat asosiasi bawah sadar yang agresif. (Hm… untuk lebih jelasnya, dan agar tidak terkesan memaksakan interpretasi sepihak, silakan teman-teman liat video klipnya dan menafsirkannya sendiri.)

Beberapa kali di lagu itu, Gaga memelas dengan berkata: “Stop, please, just let me go…. Alejandro.” Lirik ini mengingatkan saya pada percakapan di film The Matrix.

“I can’t go back, can I?”
“No, but if you could… would you really want to?”

Intinya, menurut saya, di lagu ini Lady Gaga ingin berlepas diri dari cengkraman dan jerat cinta Alejandro (Lucifer). Namun tetap saja, pada akhirnya, dia tidak dapat melepaskan diri darinya (di adegan terakhir, Gaga terlihat berbaring di tempat tidur yang melekat pada string, layaknya boneka yang dikendalikan: mind control). Siapapun, jika sudah terpilih dan masuk ke dalam “permainan” mereka, tidak akan pernah dibiarkan keluar/kembali dengan selamat. Hanya satu pilihannya, penyerahan diri secara total, maka illuminatus akan memanjakanmu dengan kenikmatan duniawi sesaat dan pemenuhan nafsu syahwat.


Huff, oke cukup. Gak perlu mengupas detail tentang lagu tersebut. Maksud saya memosting tulisan ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberi pengumuman kepada seantero penjuru dunia bahwa hape kesayangan saya yang beberapa kali –dengan bangga- saya ceritakan di MP ini, telah berganti nama (maaf, ga pake acara selametan). Berikut percakapan saya dengan X-Alejandro beberapa hari yang lalu.

Idayangkeren: “Ale, maaf ya. Aku harus mengganti namamu.”

Aleyangmalang: “Lho, kenapa?”

Idayangkeren: “Karena namamu telah dibajak dan dicontek abis-abisan oleh si plagiat, Nenek Gaga untuk judul lagunya”

Aleyangmalang: “Yahh… tapi kan kamu duluan yang ngasi nama itu ke aku. Jauh sebelum si gaga menyanyikan lagu itu. Harusnya dia dong yang ganti judul. Sergio kek, Pulgoso nek, Santiago dek. Banyak kan?” *ga terima

Idayangkeren: “Maafkan aku Ale. Aku mengerti perasaanmu. Nama itu sudah melekat padamu cukup lama. Huff… Tapi apa mau dikata, lagu itu lebih terkenal dan sudah terlanjur menggema di kota-kota besar dan pelosok-pelosok negeri di dunia, Le…”

Aleyangmalang: “Emang kalo tetep make nama ini kenapa?”

Idayangkeren: “Ih, Ale! Pantang bagiku untuk memakai nama yang dianggap sakral oleh mereka.  Bisa-bisa muncul energi negatif dari dalam dirimu yang ngebikin aku jadi malah kecanduan facebook atau sms-an. Takut ga berkah. Lagian, kamu mau disamain ma tu iblis?!”

Aleyangmalang: *geleng-geleng pasrah.

Diam, mengheningkan cipta.

Aleyangmalang: “Trus, kamu mau ganti namaku apa?”

Idayangkeren: “Kalo Hapepuddin Perindu Syahid gimana, Le?”

Aleyangmalang: “Hapepuddin? Artinya?”

Idayangkeren: “Ya hape agama yang merindu syahid.” *mokso.

Aleyangmalang: “Iya deh, ga papa. Ntar dipanggil Syahid aja, ya.”

Idayangkeren: “Emm… nggak. Aku sudah punya panggilan sayang buatmu….” *kedap-kedip. “….Udin.”

Aleyangmalang: “Hehh?? Gak mau ah, norak! Kampungan banget sih. Bisa jatuh martabatku di hadapan hape teman-temanmu.”

Idayanggkeren: “Ah, siapa bilang. Udiinn, Udin, namamu norak tapi terkenal. Udiinn udin, walaupun norak banyak yang suka.” *nyanyi Udin sedunia sambil ketawa ngikik.

Aleyangmalang: “Ihhhh……. gak mauuuuu….”

Singkat cerita,  setelah membujuk, merayu, dan mengancam akan menggantinya dengan hape yang baru, akhirnya Alejandro, eh Udin, mau menerima nama panggilan yang kusematkan padanya dengan ikhlas dan lapang dada. Pyuh, syukurlah…

Tamat.

***

Balikpapan, 23032011

About Khaleeda

Setitik debu yang semoga bisa ngelilipin mata Dajjal | Sunni | Ash'ari-Shafi'i-Naqshbandi Mujaddidi | Tablighi | Dragon Slayer | Slave of Allah
This entry was posted in Segenggam Kenangan. Bookmark the permalink.

21 Responses to Good Bye Alejandro…

  1. Teteh Nisa says:

    Hehe..lucu ya tapi bermakna..

    Like

  2. ` ` says:

    pastinya mak.. ane jijik da waktu liat klip itu..

    Like

  3. …alhamdulillah… semoga bermakna 🙂

    Like

  4. hoho, bagusan udin… 😀

    Like

  5. Iya, nama lokal dan pribumi 🙂

    Like

  6. tadi liat udin diacara hitam putih, jadi inget artikel ini,hhehe

    Like

  7. uudiiiiiiiinn…. udiiiiiiinn..huayoo ngopo namane cowok? =p

    Like

  8. deacchy : hehe, sadar atau tidak, tulisan ini memang sengaja dibuat sbg mind control, agar orang selalu teringat dgn apa yg diceritakan di MP ini (halah)fajar : karena dah banyak barang2 lain milikku yg kunamain cewek jar :p

    Like

  9. mak, si dian CA coba..

    Like

  10. J3J4K K3C1L says:

    Sy klo liat skilas video clip artis2 luar,pengennya matiin tv aja,gaya mereka jahiliyah bgt ya…hiii ngeri…tp ending tulisan ini gokil abis, salam buat aleyangmalang, hihi…

    Like

  11. yah, begitulah… terutama MTV yang sering banget nampilin lagu2 geje dan ga bermoral..sudah saya sampaikan. kata Ale, eh Udin, salam balik. GR tuh si Udin dapet salam dari akhwat 😀

    Like

  12. baru buka, masyaAlloh, kaget banget. kenapa lagi tu anak?berarti komen di postingan ini komen terakhirnya di MPku. tapi kalo ga salah dia punya 2 akun kok di MP

    Like

  13. iya emang punya 2, tapi yang satunya juga udah luama ga diurus

    Like

  14. mungkin dian mau bikin perlawanan yang lain. rumah blogspot-nya masih aktif kok. kita tunggu saja “aksi” berikutnya…

    Like

  15. Hahahaa.. sumpah deh ngakak terpingkal baca tulisan ini…… Satu kata buat si penulis “JENIUS” Eh tambah satu kata lagi deh “KEREN” ktawa lg ah..hahaaa(Seneng terhibur gaya tulisannya)

    Like

  16. hehhee…. ini mah tulisan geje bin ancur, sama sekali ga ilmiah dan ga penting. tiap mau nulis konspirasi yang rada serius, jadinya ya kayak gini: nyeleneh :p

    Like

  17. haha ga perlu ilmiah, isu ini kan udah mulai pop tentu udah banyak yg paham… jd yah dibikin menarik dan kreatip kayak gini jd asik dibacanya…khususnya utuk pemerhati yg udah semraut otaknya kayak sy ini hahaaa

    Like

  18. hehehehe……. baiklah…. lanjutkan! 😀

    Like

Leave a comment